Summary of Journal Critical professional education about information and communications technologies and social life
By : Rizky Danar A
Summary
( Critical professional education about
information and communications technologies and social life / http://emeraldinsight.com/doi/full/10.1108/09593840310509635
)
(Rizky Danar Aprilianandha/1534010012)
Looking back over the 1990s, it is easy
to see the widespread troubles of many ventures that depended upon advanced IT
applications, including business process re-engineering projects, enterprise
systems, knowledge management projects, online distance education courses, and,
famously, some of the dot-com businesses. These “troubles” vary from
substantial underperformance (i.e. projects that were much more costly and/or
produced much less social or business value than most of the participating IT
professionals anticipated) and many outright failures. Many of these “troubles”
could have been avoided (or at least ameliorated) if the participating IT
professionals had much more reliable and critical understanding of the
relationships between IT configurations, socio-technical interventions, social
behavior of other participants in different roles, and the dynamics of
organizational and social change. Social informatics is the name of the field
that studies and theorizes this topic, and is discussed in more detail in this
paper. The key issue addressed in this paper is who will produce social
informatics research for IT professionals, and where will they learn about
important findings, theories, design approaches, etc.? The paper examines the
record of computer science in the US as a major contributor to the relevant
research and teaching. It also examines the possibilities for new kinds of
academic programs – sometimes called “information schools” and “IT schools” –
that are being developed to expand beyond the self-imposed boundaries of
computer science and to integrate some organizational and social research as
sites for social informatics.
There are several different discourses
about IT and social life in North America. Different institutional circuits
dominate in channeling these discourses among participants. One of the
discourses is technocentric, and like Odlyzko’s analysis described earlier,
emphasizes the significance of new technological developments as a driver of
social change. Another discourse about IT and social life is managerialist, and
views IT applications and services from the perspective of (upper) managers.
Much of the literature about re-engineering organizations is written from this
perspective.
In the end, there are three challenges
of different kinds:
1.
For
computer scientists who would like to have the majority of undergraduate and MS
level computer science students educated with a constructive critical
orientation – to thaw the “critical chill” in North American computer
scientists.
2.
For
social informatics researchers – to expand the range of usable and useful
conceptualizations and theories about IT and social life, and methods for
analyzing them.
3.
For
all of us – to seriously examine how much critical work we can expect routinely
from working IT professionals. How much is the conception of a “critical
technical professional” too romantic a conception for us to understand the
typical workplace practices of IT professionals?
Ringkasan
( Pendidikan Profesional Kritis tentang
Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Kehidupan social / http://emeraldinsight.com/doi/full/10.1108/09593840310509635
)
(Rizky Danar Aprilianandha/1534010012)
Melihat kembali tahun 1990-an, sangat
mudah untuk melihat masalah luas dari banyak usaha yang bergantung pada
aplikasi TI canggih, termasuk proses bisnis proyek re-engineering, sistem
perusahaan, proyek manajemen pengetahuan, program pendidikan jarak jauh online,
dan, terkenal, beberapa bisnis dot-com. Ini "masalah" bervariasi dari
kinerja yang kurang substansial (yaitu proyek yang jauh lebih mahal dan / atau
diproduksi nilai kurang sosial atau bisnis dari sebagian besar profesional yang
berpartisipasi IT diantisipasi) dan banyak kegagalan langsung. Banyak dari
"masalah" bisa dihindari (atau setidaknya diperbaiki) jika
berpartisipasi profesional TI harus jauh lebih dapat diandalkan dan kritis
pemahaman tentang hubungan antara TI con fi gurations, intervensi sosio-teknis,
perilaku sosial dari peserta lain dalam peran yang berbeda, dan dinamika
perubahan organisasi dan sosial. informatika sosial adalah nama dari lapangan
bahwa studi dan berteori topik ini, dan dibahas secara lebih rinci dalam
makalah ini. Isu utama yang dibahas dalam makalah ini yang akan menghasilkan
penelitian informatika sosial untuk profesional TI, dan di mana mereka akan
belajar tentang temuan penting fi, teori, pendekatan desain, dll? Makalah ini
mempelajari catatan ilmu komputer di Amerika Serikat sebagai penyumbang utama
untuk penelitian dan pengajaran yang relevan. Hal ini juga meneliti kemungkinan
jenis baru dari program akademik - kadang-kadang disebut "sekolah
informasi" dan "IT sekolah" - yang sedang dikembangkan untuk
memperluas melampaui batas-batas diri dikenakan ilmu komputer dan untuk
mengintegrasikan beberapa penelitian organisasi dan sosial sebagai situs untuk
informatika sosial.
Ada beberapa wacana yang berbeda tentang
IT dan kehidupan sosial di Amerika Utara. sirkuit kelembagaan yang berbeda
mendominasi dalam menyalurkan wacana ini di antara peserta. Salah satu wacana
yang technocentric, dan seperti analisis Odlyzko ini dijelaskan sebelumnya,
menekankan fi signifikansi dari perkembangan teknologi baru sebagai penggerak
perubahan sosial. wacana lain tentang IT dan kehidupan sosial managerialist,
dan memandang aplikasi dan layanan TI dari perspektif manajer (atas). Banyak
literatur tentang organisasi rekayasa ulang ditulis dari perspektif ini.
Pada akhirnya, ada tiga tantangan dari
berbagai jenis:
- Bagi para ilmuwan komputer yang
ingin memiliki mayoritas tingkat MS sarjana dan mahasiswa ilmu komputer
dididik dengan orientasi kritis yang konstruktif - mencair yang
"dingin kritis" di Amerika Utara ilmuwan komputer.
- Untuk peneliti informatika sosial -
untuk memperluas jangkauan konseptualisasi digunakan dan berguna dan teori
tentang IT dan kehidupan sosial, dan metode untuk menganalisis mereka.
- Bagi kita semua - untuk serius
memeriksa berapa banyak pekerjaan yang penting kita bisa mengharapkan
rutin dari bekerja profesional TI. Berapa konsepsi dari "kritis
teknis yang profesional" terlalu romantis konsepsi bagi kita untuk
memahami praktek kerja khas profesional TI?
Cybercrime
By : Rizky Danar A
Apakah
Cybercrime itu …?
( Rizky Danar Aprilianandha / 1534010012
)
Pendahuluan
Apakah cybercrime itu ? yap masih dalam otak masih
bertanya-tanya mengenai hal itu. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan
hal tersebut. Mulai dari pengertian cybercrime sendiri adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya
kejahatan.
Setelah kita mengetahui
pengertiannya lantas apakah dalam benak kita masih menginginkan menjadi seorang
dengan julukan cybercrime ?, nah untuk selanjutnya kita akan membahas lebih
detailnya mengenai judul saya. Simak ya ^^
Latar Belakang
Aktivitas
berbasis teknologi internet, kini bukan lagi menjadi hal baru dalam masyarakat
informasi (information society). Internet bahkan telah digunakan oleh anak-anak
usia prasekolah, orang tua, kalangan pebisnis, instansi, karyawan hingga ibu
rumah tangga. Media komunikasi digital interaktif ini mampu menghubungkan masyarakat informasi
(information society) secara cepat, mudah dan tanpa mengenal batas wilayah.
Negara yang menguasai internet di era milenium dipastikan menjadi negara yang
maju jika internet dipergunakan secara bijak terutama dalam bidang riset,
pendidikan, administrasi, sosialiasi, networking dan bisnis. Para netter (pengguna
internet) dapat mengetahui secara cepat perkembangan riset teknologi di
berbagai belahan dunia. Dengan hanya berpandukan
mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses
internet yang mudah atas bermacam-macam informasi.
Contoh
– contoh Cybercrime
- Unauthorized Access
Merupakan kejahatan yang
terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup ke dalam suatu sistem jaringan
komputer secara tidak sah, tanpa izin, atau tanpa sepengetahuan dari pemilik
sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Probing dan port merupakan contoh
kejahatan ini.
Contoh Kasus :
Kita tentu belum lupa ketika masalah Timor Timur
sedang hangat-hangatnya dibicarakan di tingkat internasional, beberapa website
milik pemerintah RI dirusak oleh hacker (Kompas, 11/08/1999). Beberapa waktu
lalu, hacker juga telah berhasil menembus masuk ke dalam data base berisi data
para pengguna jasa America Online (AOL), sebuah perusahaan Amerika Serikat yang
bergerak dibidang ecommerce yang memiliki tingkat kerahasiaan tinggi
(Indonesian Observer, 26/06/2000). Situs Federal Bureau of Investigation (FBI)
juga tidak luput dari serangan para hacker, yang mengakibatkan tidak
berfungsinya situs ini beberapa waktu lamanya (http://www.fbi.org).
- Illegal Contents
Merupakan kejahatn yang
dilakukan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang suatu hal
yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau menggangu
ketertiban umum, contohnya adalah penyebaran pornografi.
Contoh Kasus :
Pada tahun 2008, pemerintah AS menangkap lebih dari
100 orang yang diduga terlibat kegiatan pornografi anak. Dari situs yang
memiliki 250 pelanggan dan dijalankan di Texas, AS, pengoperasiannya dilakukan
di Rusia dan Indonesia. Untuk itulah, Jaksa Agung AS John Ashcroft sampai
mengeluarkan surat resmi penangkapan terhadap dua warga Indonesia yang terlibat
dalam pornografi yang tidak dilindungi Amandemen Pertama. Di Indonesia, kasus
pornografi yang terheboh baru-baru ini adalah kasusnya Ariel-Luna-Cut Tari.
- Penyebaran virus secara
sengaja
Penyebaran virus pada umumnya
dilakukan dengan menggunakan email. Sering kali orang yang sistem emailnya
terkena virus tidak menyadari hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat
lain melalui emailnya.
Contoh Kasus :
Perusahaan peranti lunak, Microsoft dan Norton, Selasa
(23/3/2010), menginformasikan adanya ancaman penyusupan virus baru lewat surat
elektronik (e-mail) yang merusak data komputer pengguna layanan internet,
seperti Yahoo, Hotmail, dan AOL (American OnLine).
Virus itu masuk ke surat elektronik dalam bentuk
program presentasi Power Point dengan nama “Life is Beautiful”. Jika Anda
menerimanya, segera hapus file tersebut. Karena jika itu dibuka, akan muncul
pesan di layar komputer Anda kalimat: “it is too late now; your life is no
longer beautiful….” (Sudah terlambat sekarang, hidup Anda tak indah lagi).
- Data Forgery
Kejahatan jenis ini dilakukan
dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang ada di
internet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi atau lembaga
yang memiliki situs berbasis web database.
Contoh Kasus :
Data Forgery Pada E-Banking BCA
- Cyber Espionage, Sabotage,
and Extortion
Cyber Espionage merupakan
kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan
mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer pihak
sasaran. Sabotage and Extortion merupakan jenis kejahatan yang dilakukan dengan
membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program
komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet.
Contoh Kasus :
munculnya “sendmail worm”
(sekitar tahun 1988) yang menghentikan sistem email Internet kala itu. Kemudian
dibentuk sebuah Computer Emergency Response Team (CERT). Semenjak itu di negara
lain mulai juga dibentuk CERT untuk menjadi point of contact bagi orang untuk
melaporkan masalah kemanan. IDCERT merupakan CERT Indonesia.
- Cyberstalking
Kejahatan jenis ini dilakukan
untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer,
misalnya menggunakan e-mail dan dilakukan berulang-ulang. Kejahatan tersebut
menyerupai teror yang ditujukan kepada seseorang dengan memanfaatkan media
internet. Hal itu bisa terjadi karena kemudahan dalam membuat email dengan
alamat tertentu tanpa harus menyertakan identitas diri yang sebenarnya.
Contoh Kasus :
Misalnya e-mail yang berisi ajakan bergabung dengan suatu
website, email yang berisi ajakan untuk membeli produk tertentu,
mail yang berisi kontes / undian berhadiah, misalnya dengan
subject
“YOU HAVE WON $1,000,000″ , “LOTTERY NATIONAL UK” , “FREE LOTTO
INTERNATIONAL” , “YOU WON YAHOO LOTTO PROMOTION $1,000″,
“EASY MONEY” ,”WIN CASH ONLINE” ,”FREE JACKPOT” , dan sekarang
makin gencar menawarkan produk paket Adobe Suite yang dilengkapi dengan
attachment pdf.
- Carding
Carding merupakan kejahatan
yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit milik orang lain dan digunakan
dalam transaksi perdagangan di internet.
Contoh Kasus :
Kartu Kredit Polisi Mabes Kena Sikat
- Hacking dan Cracker
Istilah hacker biasanya mengacu
pada seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara
detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya. Adapun mereka yang sering
melakukan aksi-aksi perusakan di internet lazimnya disebut cracker. Boleh
dibilang cracker ini sebenarnya adalah hacker yang yang memanfaatkan
kemampuannya untuk hal-hal yang negatif. Aktivitas cracking di internet
memiliki lingkup yang sangat luas, mulai dari pembajakan account milik orang
lain, pembajakan situs web, probing, menyebarkan virus, hingga pelumpuhan
target sasaran. Tindakan yang terakhir disebut sebagai DoS (Denial Of Service).
Dos attack merupakan serangan yang bertujuan melumpuhkan target (hang, crash)
sehingga tidak dapat memberikan layanan.
Contoh Kasus :
Pada tahun 1983, pertama
kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s(414 merupakan kode
area lokal mereka) yang berbasis di Milwaukee AS. Kelompok yang kemudian
disebut hacker tersebut melakukan pembobolan 60 buah komputer, dari komputer
milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium
Nasional Los Alamos. Salah seorang dari antara pelaku tersebut mendapatkan
kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman
masa percobaan.
9. Cybersquatting and Typosquatting
Cybersquatting merupakan
kejahatan yang dilakukan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain
dan kemudian berusaha menjualnya kepada perusahaan tersebut dengan harga yang
lebih mahal. Adapun typosquatting adalah kejahatan dengan membuat domain
plesetan yaitu domain yang mirip dengan nama domain orang lain. Nama tersebut
merupakan nama domain saingan perusahaan.
Contoh Kasus :
Contoh kasus yang beredar di international
adalah kasus Yahoo yang menuntut OnlineNIC atas aksi cybersquatting pada 500
nama domain yang mirip atau dapat membingungkan para penggunanya termasuk
yahoozone.com, yahooyahooligans.com dan denverwifesexyahoo.com.
10. Hijacking
Hijacking merupakan kejahatan melakukan pembajakan
hasil karya orang lain. Yang paling sering terjadi adalah Software Piracy
(pembajakan perangkat lunak).
Contoh Kasus :
Polri menangkap dua tersangka pembajakan hak cipta
softaware dari perusahaan PT Surya Toto Indonesia (STI) dan PT MA di wilayah
Jabodetabek.
Cybercrime di Indonesia
Sistem perundang-undangan di
Indonesia belum mengatur secara khusus mengenai kejahatan komputer termasuk
cybercrime. Mengingat terus meningkatnya kasus-kasus cybercrime di Indonesia
yang harus segera dicari pemecahan masalahnya.
Namun di negara Indonesia
sendiri untuk perangkat hokum sendiri masih belum memadai dalam hal pencegahan
dan secara umum penyidik Polri masih sangat minim dalam penguasaan operasional
komputer dan pemahaman terhadap hacking komputer serta kemampuan melakukan penyidikan
terhadap kasus-kasus tersebut.
Beberapa faktor yang sangat berpengaruh
(determinan) adalah:
a. Kurangnya
pengetahuan tentang komputer.
b. Pengetahuan teknis dan pengalaman para penyidik
dalam menangani kasus kasus cybercrime masih terbatas.
c. Faktor
sistem pembuktian yang menyulitkan para penyidik.
Dampak – dampak Cybercrime
Dampak
– dampak yang ditimbulkan seperti kerugian material pada perusahaan yang
terkait dalam kasus ini bahkan dapat memberikan efek negative kepada korban
dimana data pribadi orang tersebut disebar luaskan ke pengguna internet
lainnya.
Cara
– cara meminimalkan Cybercrime
·
Perlu adanya cyberlaw: Cybercrime belum
sepenuhnya terakomodasi dalam peraturan / Undang-undang yang ada, penting
adanya perangkat hukum khusus mengingat karakter dari cybercrime ini berbeda
dari kejahatan konvensional.
·
Perlunya Dukungan Lembaga Khusus:
Lembaga ini diperlukan untuk memberikan informasi tentang cybercrime, melakukan
sosialisasi secara intensif kepada masyarakat, serta melakukan riset-riset
khusus dalam penanggulangan cybercrime.
·
Penggunaan enkripsi untuk
meningkatkan keamanan. Penggunaan enkripsi yaitu dengan mengubah data-data yang
dikirimkan sehingga tidak mudah disadap (plaintext diubah menjadi chipertext).
Untuk meningkatkan keamanan authentication (pengunaan user_id dan password),
penggunaan enkripsi dilakukan pada tingkat socket.
Kesimpulan
dan Saran
Bahwa kejahatan dalam dunia maya,
cyber crime di Indonesia sudah ada undang-undang yang berlaku. Sehingga siapa
saja yang melakukan kejahatan dalam dunia internet akan mendapatkan sangsi
hingga perdata hingga pidana. Sistem perundang-undangan di Indonesia belum
mengatur secara khusus mengenai kejahatan komputer melalui media internet.
Beberapa peraturan yang ada baik yang
terdapat di dalam KUHP maupun di luar KUHP untuk sementara dapat diterapkan
terhadap beberapa kejahatan, tetapi ada juga kejahatan yang tidak dapat
diantisipasi oleh undang-undang yang saat ini berlaku. Undang-undang tentang
cybercrime perlu dibuat secara khusus sebagai lex spesialis untuk memudahkan
penegakan hukum terhadap kejahatan tersebut. Perlu hukum acara khusus yang
dapat mengatur seperti misalnya berkaitan dengan jenis-jenis alat bukti yang
sah dalam kasus cybercrime, pemberian wewenang khusus kepada penyidik dalam
melakukan beberapa tindakan yang diperlukan dalam rangka penyidikan kasus cybercrime,
dan lain-lain.
Bachelor of Computer
By : Rizky Danar A
Etika
Profesi Sarjana Komputer
( Rizky Danar Aprilianandha / 1534010012
)
Etika Profesi merupakan self control untuk melakukan sebuah
profesi atau pekerjaan yang dijalankan. Tujuan dari pembahasan kali ini yakni
agar seseorang dapat memahami beretika dengan baik dalam berprofesi dan seorang
sarjana ( fresh graduate ) mendapat pandangan bagaimana peranan mereka didalam
masyarakat maupun pekerjaan atau profesi apa yang tepat mereka ambil.
Hmm..
Saya rasa anda masih belum memahami sepenuhnya mengenai Etika Profesi yang
telah saya jelaskan diatas. Untuk selanjutnya mari kita bahas secara rinci !!
Definisi
Etika Profesi
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yakni Ethos adalah ta
etha artinya adat kebiasaan.
Menurut Martin (1993), etika didefinisikan
sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for
our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan
maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok
sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni
pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code)
tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsipprinsip moral
yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk
menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common
sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi
dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan
diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
Selanjutnya, karena kelompok profesional
merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui
proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang
dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat
dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri.
Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat “built-in mechanism” berupa kode
etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta
kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk
penyimpangan maupun penyalah-gunaan kehlian (Wignjosoebroto, 1999).
Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa
sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana
dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan
etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada
masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal
sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi
sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak
diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan
tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para
elite profesional ini.
James
J.Spillane SJ berpendapat bahwa etika atau ethics memperhatikan dan
mempertimbangkan tingkah laku manusia dalam pengambilan keputusan moral.
Macam
– Macam Profesi Sarjana Komputer
Secara umum,
pekerjaan di bidang teknologi informasi setidaknya terbagi dalam 3 kelompok
sesuai bidangnya.
a. Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang system operasi,database maupun system aplikasi.
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat
pekerjaan-pekerjaan seperti :
*Sistem analis, merupakan orang yang bertugas menganalisa system yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan.
* Programer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan system analis, yaitu membuat program ( baik aplikasi maupun system operasi ) sesuai system yang dianalisa sebelumnya.
* Web designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
* Web programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
*Sistem analis, merupakan orang yang bertugas menganalisa system yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan.
* Programer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan system analis, yaitu membuat program ( baik aplikasi maupun system operasi ) sesuai system yang dianalisa sebelumnya.
* Web designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
* Web programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
b. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware).
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat
pekerjaan-pekerjaan seperti :
* Technical engineer, sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat system computer.
* Networking engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan computer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
* Technical engineer, sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat system computer.
* Networking engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan computer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
c. Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional system informasi.
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat
pekerjaan-pekerjaan seperti :
*EDP Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
*System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap system, memiliki kewenangan menggunakan hak akses terhadap system, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah system.
*EDP Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
*System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap system, memiliki kewenangan menggunakan hak akses terhadap system, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah system.
Jenis-jenis
Profesi di Bidang IT beserta Job Desc-nya
1. System Analisis
Job Descriptions:
1. Memperluas atau memodifikasi sistem untuk melayani tujuan baru atau meningkatkan alur kerja.
2. Menguji, memelihara, dan memantau program komputer dan sistem, termasuk koordinasi instalasi program komputer dan sistem.
3. Mengembangkan, dokumen dan merevisi prosedur desain sistem, prosedur pengujian, dan standar kualitas.
4. Menyediakan staf dan pengguna dengan membantu memecahkan masalah komputer terkait, seperti malfungsi dan masalah program.
5. Meninjau dan menganalisa hasil print-out komputer dan indikator kinerja untuk menemukan masalah kode, dan memperbaiki eror dengan mengkoreksi kode.
6. Berkonsultasi dengan manajemen untuk memastikan kesepakatan pada prinsip-prinsip sistem.
7. Berunding dengan klien mengenai jenis pengolahan informasi atau perhitungan kebutuhan program komputer.
8. membaca manual, berkala, dan mereport secar teknis untuk belajar bagaimana mengembangkan program yang memenuhi kebutuhan staf dan pengguna.
9. Mengkoordinasikan dan menghubungkan sistem komputer dalam sebuah organisasi untuk meningkatkan kompatibilitas dan sehingga informasi bisa dibagi.
10. Menentukan software atau hardware komputer yang diperlukan untuk mengatur atau mengubah sistem.
1. Memperluas atau memodifikasi sistem untuk melayani tujuan baru atau meningkatkan alur kerja.
2. Menguji, memelihara, dan memantau program komputer dan sistem, termasuk koordinasi instalasi program komputer dan sistem.
3. Mengembangkan, dokumen dan merevisi prosedur desain sistem, prosedur pengujian, dan standar kualitas.
4. Menyediakan staf dan pengguna dengan membantu memecahkan masalah komputer terkait, seperti malfungsi dan masalah program.
5. Meninjau dan menganalisa hasil print-out komputer dan indikator kinerja untuk menemukan masalah kode, dan memperbaiki eror dengan mengkoreksi kode.
6. Berkonsultasi dengan manajemen untuk memastikan kesepakatan pada prinsip-prinsip sistem.
7. Berunding dengan klien mengenai jenis pengolahan informasi atau perhitungan kebutuhan program komputer.
8. membaca manual, berkala, dan mereport secar teknis untuk belajar bagaimana mengembangkan program yang memenuhi kebutuhan staf dan pengguna.
9. Mengkoordinasikan dan menghubungkan sistem komputer dalam sebuah organisasi untuk meningkatkan kompatibilitas dan sehingga informasi bisa dibagi.
10. Menentukan software atau hardware komputer yang diperlukan untuk mengatur atau mengubah sistem.
2. Database Administrators
Job Descriptions:
1. Menguji program atau database, memperbaiki kesalahan dan membuat modifikasi yang diperlukan.
2. Memodifikasi database dan sistem manajemen database yang ada.
3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan langkah-langkah keamanan untuk melindungi informasi dalam file komputer terhadap kerusakan, pemodifikasian atau akses yang tidak sah.
4. Bekerja sebagai bagian dari tim proyek untuk mengkoordinasikan pengembangan database dan menentukan lingkup proyek dan keterbatasan.
5. Menulis dan mengkode deskripsi database secara fisik dan logis dan menentukan pengidentifikasi dari database untuk sistem manajemen atau orang lain secara langsung dalam pengkodean deskripsi.
6. Melatih user dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
7. Menentukan pengguna dan tingkat akses pengguna untuk setiap segmen dari database.
8. Menyetujui, menjadwal, merencanakan, dan mengawasi pemasangan dan uji coba produk baru dan perbaikan sistem komputer seperti instalasi database baru.
9. Meninjau permintaan proyek, menggambarkan database user untuk memperkirakan waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
10. Mengembangkan standar dan pedoman untuk membimbing penggunaan dan perolehan perangkat lunak dan untuk melindungi informasi yang rentan.
1. Menguji program atau database, memperbaiki kesalahan dan membuat modifikasi yang diperlukan.
2. Memodifikasi database dan sistem manajemen database yang ada.
3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan langkah-langkah keamanan untuk melindungi informasi dalam file komputer terhadap kerusakan, pemodifikasian atau akses yang tidak sah.
4. Bekerja sebagai bagian dari tim proyek untuk mengkoordinasikan pengembangan database dan menentukan lingkup proyek dan keterbatasan.
5. Menulis dan mengkode deskripsi database secara fisik dan logis dan menentukan pengidentifikasi dari database untuk sistem manajemen atau orang lain secara langsung dalam pengkodean deskripsi.
6. Melatih user dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
7. Menentukan pengguna dan tingkat akses pengguna untuk setiap segmen dari database.
8. Menyetujui, menjadwal, merencanakan, dan mengawasi pemasangan dan uji coba produk baru dan perbaikan sistem komputer seperti instalasi database baru.
9. Meninjau permintaan proyek, menggambarkan database user untuk memperkirakan waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
10. Mengembangkan standar dan pedoman untuk membimbing penggunaan dan perolehan perangkat lunak dan untuk melindungi informasi yang rentan.
3. Network Systems and Data Communications Analysts
Job Descriptions:
1. Menguji dan mengevaluasi hardware dan software untuk menentukan efisiensi, reliabilitas, dan kompatibilitas dengan sistem yang ada, dan membuat rekomendasi pembelian.
2. Desain dan implementasi sistem, konfigurasi jaringan, dan arsitektur jaringan, termasuk teknologi perangkat keras dan perangkat lunak, lokasi situs, dan integrasi teknologi.
3. Membantu pengguna untuk mendiagnosa dan memecahkan masalah komunikasi data.
4. Memantau kinerja sistem dan menyediakan langkah-langkah keamanan, tips dan pemeliharaan yang diperlukan.
5. Menjaga dibutuhkan file dengan menambahkan dan menghapus file pada server jaringan dan membuat cadangan file untuk menjamin keselamatan file apabila terjadi masalah dengan jaringan.
6. Bekerja dengan engineer lain, analis sistem, programer, teknisi, ilmuwan dan manajer tingkat atas dalam pengujian, desain dan evaluasi sistem.
7. Mengidentifikasi area operasi yang perlu diupgrade peralatan seperti modem, kabel serat optik, dan kabel telepon.
8. Konsultasi pelanggan, kunjungi tempat kerja atau melakukan survei untuk menentukan kebutuhan pengguna sekarang dan masa depan.
9. Melatih pengguna dalam menggunakan peralatan.
10. Memelihara perangkat seperti printer, yang terhubung ke jaringan.
1. Menguji dan mengevaluasi hardware dan software untuk menentukan efisiensi, reliabilitas, dan kompatibilitas dengan sistem yang ada, dan membuat rekomendasi pembelian.
2. Desain dan implementasi sistem, konfigurasi jaringan, dan arsitektur jaringan, termasuk teknologi perangkat keras dan perangkat lunak, lokasi situs, dan integrasi teknologi.
3. Membantu pengguna untuk mendiagnosa dan memecahkan masalah komunikasi data.
4. Memantau kinerja sistem dan menyediakan langkah-langkah keamanan, tips dan pemeliharaan yang diperlukan.
5. Menjaga dibutuhkan file dengan menambahkan dan menghapus file pada server jaringan dan membuat cadangan file untuk menjamin keselamatan file apabila terjadi masalah dengan jaringan.
6. Bekerja dengan engineer lain, analis sistem, programer, teknisi, ilmuwan dan manajer tingkat atas dalam pengujian, desain dan evaluasi sistem.
7. Mengidentifikasi area operasi yang perlu diupgrade peralatan seperti modem, kabel serat optik, dan kabel telepon.
8. Konsultasi pelanggan, kunjungi tempat kerja atau melakukan survei untuk menentukan kebutuhan pengguna sekarang dan masa depan.
9. Melatih pengguna dalam menggunakan peralatan.
10. Memelihara perangkat seperti printer, yang terhubung ke jaringan.
4. Computer Programmers
Job Descriptions:
1. Memperbaiki kesalahan dengan membuat perubahan yang sesuai dan memeriksa kembali program untuk memastikan bahwa hasil yang diinginkan yang dihasilkan.
2. Melakukan percobaan menjalankan program dan aplikasi software untuk memastikan bahwa mereka akan menghasilkan informasi yang dikehendaki dan bahwa instruksi sudah benar.
3. Menulis, mengupdate, dan memelihara program komputer atau paket perangkat lunak untuk menangani pekerjaan tertentu seperti pelacakan inventaris, menyimpan atau mengambil data, atau mengontrol peralatan lainnya.
4. Menganalisis, meninjau, dan menulis ulang program, menggunakan grafik dan diagram alur kerja, dan menerapkan pengetahuan tentang kemampuan komputer, materi pelajaran, dan logika simbolik.
5. Melakukan atau revisi langsung, perbaikan, atau perluasan program yang ada untuk meningkatkan efisiensi operasi atau beradaptasi dengan persyaratan baru.
6. Berkonsultasi dengan manajerial, teknik, dan tenaga teknis untuk memperjelas maksud program, mengidentifikasi masalah, dan menyarankan perubahan.
7. Melakukan analisis sistem dan pemrograman tugas untuk memelihara dan mengontrol penggunaan perangkat lunak komputer sistem sebagai programmer sistem.
8. Menyusun dan menulis dokumentasi pengembangan program dan revisi berikutnya, memasukkan komentar dalam kode instruksi sehingga orang lain dapat memahami program ini.
9. Penyiapan diagram alur kerja rinci dan diagram yang menggambarkan input, output, dan operasi logis, dan mengubahnya menjadi serangkaian instruksi dikodekan dalam bahasa komputer.
10. Berkonsultasi dengan dan membantu operator komputer atau analis sistem untuk mendefinisikan dan menyelesaikan masalah dalam menjalankan program-program komputer.
1. Memperbaiki kesalahan dengan membuat perubahan yang sesuai dan memeriksa kembali program untuk memastikan bahwa hasil yang diinginkan yang dihasilkan.
2. Melakukan percobaan menjalankan program dan aplikasi software untuk memastikan bahwa mereka akan menghasilkan informasi yang dikehendaki dan bahwa instruksi sudah benar.
3. Menulis, mengupdate, dan memelihara program komputer atau paket perangkat lunak untuk menangani pekerjaan tertentu seperti pelacakan inventaris, menyimpan atau mengambil data, atau mengontrol peralatan lainnya.
4. Menganalisis, meninjau, dan menulis ulang program, menggunakan grafik dan diagram alur kerja, dan menerapkan pengetahuan tentang kemampuan komputer, materi pelajaran, dan logika simbolik.
5. Melakukan atau revisi langsung, perbaikan, atau perluasan program yang ada untuk meningkatkan efisiensi operasi atau beradaptasi dengan persyaratan baru.
6. Berkonsultasi dengan manajerial, teknik, dan tenaga teknis untuk memperjelas maksud program, mengidentifikasi masalah, dan menyarankan perubahan.
7. Melakukan analisis sistem dan pemrograman tugas untuk memelihara dan mengontrol penggunaan perangkat lunak komputer sistem sebagai programmer sistem.
8. Menyusun dan menulis dokumentasi pengembangan program dan revisi berikutnya, memasukkan komentar dalam kode instruksi sehingga orang lain dapat memahami program ini.
9. Penyiapan diagram alur kerja rinci dan diagram yang menggambarkan input, output, dan operasi logis, dan mengubahnya menjadi serangkaian instruksi dikodekan dalam bahasa komputer.
10. Berkonsultasi dengan dan membantu operator komputer atau analis sistem untuk mendefinisikan dan menyelesaikan masalah dalam menjalankan program-program komputer.
5. Web Developers
Job Descriptions:
1. Mendesain, membangun, atau memelihara situs web, menggunakan authoring atau bahasa scripting, alat penciptaan konten, alat manajemen, dan media digital.
2. Meakukan atau update situs web langsung.
3. Menulis, desain, atau mengedit konten halaman web, atau yang lain langsung memproduksi konten.
4. Berunding dengan tim manajemen atau pengembangan untuk memprioritaskan kebutuhan, menyelesaikan konflik, mengembangkan kriteria konten, atau memilih solusi.
5. Back-up file dari situs web untuk direktori lokal untuk pemulihan instan dalam kasus masalah.
6. Mengidentifikasi masalah yang ditemukan oleh umpan balik pengujian atau pelanggan, dan memperbaiki masalah masalah atau merujuk pada personalia yang tepat untuk koreksi.
7. Evaluasi kode untuk memastikan bahwa itu adalah sah, benar terstruktur, memenuhi standar industri dan kompatibel dengan browser, perangkat, atau sistem operasi.
8. Menjaga pemahaman teknologi web saat ini atau praktek pemrograman melalui melanjutkan pendidikan, membaca, atau partisipasi dalam konferensi profesional, workshop, atau kelompok.
9. Menganalisis kebutuhan pengguna untuk menentukan persyaratan teknis.
10. Mengembangkan atau memvalidasi tes routine dan jadwal untuk memastikan bahwa uji kasus meniru antarmuka eksternal dan alamat semua jenis browser dan perangkat.
1. Mendesain, membangun, atau memelihara situs web, menggunakan authoring atau bahasa scripting, alat penciptaan konten, alat manajemen, dan media digital.
2. Meakukan atau update situs web langsung.
3. Menulis, desain, atau mengedit konten halaman web, atau yang lain langsung memproduksi konten.
4. Berunding dengan tim manajemen atau pengembangan untuk memprioritaskan kebutuhan, menyelesaikan konflik, mengembangkan kriteria konten, atau memilih solusi.
5. Back-up file dari situs web untuk direktori lokal untuk pemulihan instan dalam kasus masalah.
6. Mengidentifikasi masalah yang ditemukan oleh umpan balik pengujian atau pelanggan, dan memperbaiki masalah masalah atau merujuk pada personalia yang tepat untuk koreksi.
7. Evaluasi kode untuk memastikan bahwa itu adalah sah, benar terstruktur, memenuhi standar industri dan kompatibel dengan browser, perangkat, atau sistem operasi.
8. Menjaga pemahaman teknologi web saat ini atau praktek pemrograman melalui melanjutkan pendidikan, membaca, atau partisipasi dalam konferensi profesional, workshop, atau kelompok.
9. Menganalisis kebutuhan pengguna untuk menentukan persyaratan teknis.
10. Mengembangkan atau memvalidasi tes routine dan jadwal untuk memastikan bahwa uji kasus meniru antarmuka eksternal dan alamat semua jenis browser dan perangkat.
6. IT Project Managers
Job Descriptions:
1. Mengembangkan dan mengelola work breakdown structure (WBS) proyek teknologi informasi.
2. Mengembangkan atau memperbarui rencana proyek untuk proyek-proyek teknologi informasi termasuk informasi seperti tujuan proyek, teknologi, sistem, spesifikasi informasi, jadwal, dana, dan staf.
3. Mengelola pelaksanaan proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap anggaran, jadwal, dan ruang lingkup.
4. Menyiapkan laporan status proyek dengan mengumpulkan, menganalisis, dan meringkas informasi dan tren.
5. Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan rentang kewenangan kepada personil proyek.
6. Mengkoordinasikan rekrutmen atau pemilihan personil proyek.
7. Mengembangkan dan mengelola anggaran tahunan untuk proyek-proyek teknologi informasi.
8. Mengembangkan rencana pelaksanaan yang mencakup analisis seperti biaya-manfaat atau laba atas investasi.
9. Secara langsung atau mengkoordinasikan kegiatan personil proyek.
10. Menetapkan dan melaksanakan rencana komunikasi proyek.
1. Mengembangkan dan mengelola work breakdown structure (WBS) proyek teknologi informasi.
2. Mengembangkan atau memperbarui rencana proyek untuk proyek-proyek teknologi informasi termasuk informasi seperti tujuan proyek, teknologi, sistem, spesifikasi informasi, jadwal, dana, dan staf.
3. Mengelola pelaksanaan proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap anggaran, jadwal, dan ruang lingkup.
4. Menyiapkan laporan status proyek dengan mengumpulkan, menganalisis, dan meringkas informasi dan tren.
5. Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan rentang kewenangan kepada personil proyek.
6. Mengkoordinasikan rekrutmen atau pemilihan personil proyek.
7. Mengembangkan dan mengelola anggaran tahunan untuk proyek-proyek teknologi informasi.
8. Mengembangkan rencana pelaksanaan yang mencakup analisis seperti biaya-manfaat atau laba atas investasi.
9. Secara langsung atau mengkoordinasikan kegiatan personil proyek.
10. Menetapkan dan melaksanakan rencana komunikasi proyek.
7. Computer Systems Engineers
Job Descriptions:
1. Berkomunikasi dengan staf atau klien untuk memahami persyaratan sistem tertentu.
2. Memberikan saran pada biaya proyek, konsep desain, atau perubahan desain.
3. Dokumen desain spesifikasi, petunjuk instalasi, dan sistem informasi terkait lainnya.
4. Verifikasi stabilitas, interoperabilitas, portabilitas, keamanan, atau skalabilitas arsitektur sistem.
5. Berkolaborasi dengan engineer atau pengembang perangkat lunak untuk memilih solusi desain yang tepat atau memastikan kompatibilitas komponen sistem.
6. Mengevaluasi teknologi yang muncul saat ini untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya, portabilitas, kompatibilitas, atau kegunaan.
7. Memberikan bimbingan teknis atau dukungan untuk pembangunan atau tips sistem.
8. Mengidentifikasi sistem data, perangkat keras, atau komponen perangkat lunak yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
9. Memberikan pedoman untuk menerapkan sistem yang aman untuk pelanggan atau tim instalasi.
10. Memonitor operasi system untuk mendeteksi masalah potensial.
1. Berkomunikasi dengan staf atau klien untuk memahami persyaratan sistem tertentu.
2. Memberikan saran pada biaya proyek, konsep desain, atau perubahan desain.
3. Dokumen desain spesifikasi, petunjuk instalasi, dan sistem informasi terkait lainnya.
4. Verifikasi stabilitas, interoperabilitas, portabilitas, keamanan, atau skalabilitas arsitektur sistem.
5. Berkolaborasi dengan engineer atau pengembang perangkat lunak untuk memilih solusi desain yang tepat atau memastikan kompatibilitas komponen sistem.
6. Mengevaluasi teknologi yang muncul saat ini untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya, portabilitas, kompatibilitas, atau kegunaan.
7. Memberikan bimbingan teknis atau dukungan untuk pembangunan atau tips sistem.
8. Mengidentifikasi sistem data, perangkat keras, atau komponen perangkat lunak yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
9. Memberikan pedoman untuk menerapkan sistem yang aman untuk pelanggan atau tim instalasi.
10. Memonitor operasi system untuk mendeteksi masalah potensial.
8. Network and Computer Systems Administrators
Job Descriptions:
1. Menjaga dan mengelola jaringan komputer dan lingkungan komputasi terkait termasuk perangkat keras komputer, perangkat lunak sistem, perangkat lunak aplikasi, dan semua konfigurasi.
2. Melakukan backup data dan operasi pemulihan kerusakan.
3. Mendiagnosa, memecahkan masalah, dan menyelesaikan perangkat keras, perangkat lunak, atau jaringan lainnya dan masalah sistem, dan mengganti komponen yang rusak bila diperlukan.
4. Merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan langkah-langkah keamanan jaringan untuk melindungi data, perangkat lunak, dan perangkat keras.
5. Mengkonfigurasikan, memonitor, dan memelihara aplikasi email atau virus software perlindungan.
6. Mengoperasikan master konsol untuk memonitor kinerja sistem komputer dan jaringan, dan untuk mengkoordinasikan komputer akses jaringan dan penggunaan.
7. Memuat rekaman komputer dan disk, dan menginstal perangkat lunak dan kertas printer atau form.
8. Desain, mengkonfigurasi, dan perangkat keras uji komputer, jaringan lunak dan perangkat lunak sistem operasi.
9. Memonitor kinerja jaringan untuk menentukan apakah penyesuaian perlu dibuat, dan untuk menentukan di mana perubahan harus dibuat di masa depan.
10. Berunding dengan pengguna jaringan tentang bagaimana untuk memecahkan masalah sistem yang ada.SimakBaca secara fonetik.
1. Menjaga dan mengelola jaringan komputer dan lingkungan komputasi terkait termasuk perangkat keras komputer, perangkat lunak sistem, perangkat lunak aplikasi, dan semua konfigurasi.
2. Melakukan backup data dan operasi pemulihan kerusakan.
3. Mendiagnosa, memecahkan masalah, dan menyelesaikan perangkat keras, perangkat lunak, atau jaringan lainnya dan masalah sistem, dan mengganti komponen yang rusak bila diperlukan.
4. Merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan langkah-langkah keamanan jaringan untuk melindungi data, perangkat lunak, dan perangkat keras.
5. Mengkonfigurasikan, memonitor, dan memelihara aplikasi email atau virus software perlindungan.
6. Mengoperasikan master konsol untuk memonitor kinerja sistem komputer dan jaringan, dan untuk mengkoordinasikan komputer akses jaringan dan penggunaan.
7. Memuat rekaman komputer dan disk, dan menginstal perangkat lunak dan kertas printer atau form.
8. Desain, mengkonfigurasi, dan perangkat keras uji komputer, jaringan lunak dan perangkat lunak sistem operasi.
9. Memonitor kinerja jaringan untuk menentukan apakah penyesuaian perlu dibuat, dan untuk menentukan di mana perubahan harus dibuat di masa depan.
10. Berunding dengan pengguna jaringan tentang bagaimana untuk memecahkan masalah sistem yang ada.SimakBaca secara fonetik.
9. Web Administrators
Job Descriptions:
1. Back up atau memodifikasi aplikasi dan data yang terkait untuk menyediakan pemulihan kerusakan.
2. Menentukan sumber halaman web atau masalah server, dan mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah tersebut.
3. Meninjau atau memperbarui konten halaman web atau link pada waktu yang tepat, menggunakan tool-tool.
4. Memonitor sistem untuk intrusi atau serangan denial of service, dan melaporkan pelanggaran keamanan untuk personil yang tepat.
5. Menerapkan langkah-langkah keamanan situs web, seperti firewall atau enkripsi pesan.
6. Mengelola internet / intranet infrastruktur, termasuk komponen seperti web, file transfer protocol (FTP), berita dan server mail.
7. Berkolaborasi dengan tim pengembangan untuk membahas, menganalisis, atau menyelesaikan masalah kegunaan.
8. Test backup atau pemulihan rencana secara teratur dan menyelesaikan masalah.
9. Memonitor perkembangan web melalui pendidikan berkelanjutan, membaca, atau partisipasi dalam konferensi profesional, workshop, atau kelompok.
10. Menerapkan update, upgrade, dan patch pada waktu yang tepat untuk membatasi hilangnya layanan.
1. Back up atau memodifikasi aplikasi dan data yang terkait untuk menyediakan pemulihan kerusakan.
2. Menentukan sumber halaman web atau masalah server, dan mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah tersebut.
3. Meninjau atau memperbarui konten halaman web atau link pada waktu yang tepat, menggunakan tool-tool.
4. Memonitor sistem untuk intrusi atau serangan denial of service, dan melaporkan pelanggaran keamanan untuk personil yang tepat.
5. Menerapkan langkah-langkah keamanan situs web, seperti firewall atau enkripsi pesan.
6. Mengelola internet / intranet infrastruktur, termasuk komponen seperti web, file transfer protocol (FTP), berita dan server mail.
7. Berkolaborasi dengan tim pengembangan untuk membahas, menganalisis, atau menyelesaikan masalah kegunaan.
8. Test backup atau pemulihan rencana secara teratur dan menyelesaikan masalah.
9. Memonitor perkembangan web melalui pendidikan berkelanjutan, membaca, atau partisipasi dalam konferensi profesional, workshop, atau kelompok.
10. Menerapkan update, upgrade, dan patch pada waktu yang tepat untuk membatasi hilangnya layanan.
10. Computer Security Specialists
Job Descriptions:
1. Mengenkripsi transmisi data dan membangun firewall untuk menyembunyikan informasi rahasia seperti sedang dikirim dan untuk menahan transfer digital tercemar.
2. Mengembangkan rencana untuk melindungi file komputer terhadap modifikasi disengaja atau tidak sah, perusakan, atau pengungkapan dan untuk memenuhi kebutuhan pengolahan data darurat.
3. Meninjau pelanggaran prosedur keamanan komputer dan mendiskusikan prosedur dengan pelanggar untuk memastikan pelanggaran tidak terulang kembali.
4. Memonitor penggunakan file data dan mengatur akses untuk melindungi informasi dalam file komputer.
5. Monitor laporan saat ini dari virus komputer untuk menentukan kapan untuk memperbarui sistem perlindungan virus.
6. Memofifikasi keamanan file komputer untuk memasukkan software baru, memperbaiki kesalahan, atau mengubah status akses individu.
7. Melakukan penilaian risiko dan melaksanakan tes pengolahan data sistem untuk memastikan fungsi pengolahan data kegiatan dan langkah-langkah keamanan.
8. Berunding dengan pengguna untuk membahas isu-isu seperti akses data komputer kebutuhan, pelanggaran keamanan, dan perubahan pemrograman.
9. Melatih pengguna dan meningkatkan kesadaran keamanan untuk memastikan keamanan sistem dan untuk meningkatkan efisiensi server dan jaringan.
10. Mengkoordinasikan pelaksanaan rencana sistem komputer dengan personil pendirian dan vendor luar.
1. Mengenkripsi transmisi data dan membangun firewall untuk menyembunyikan informasi rahasia seperti sedang dikirim dan untuk menahan transfer digital tercemar.
2. Mengembangkan rencana untuk melindungi file komputer terhadap modifikasi disengaja atau tidak sah, perusakan, atau pengungkapan dan untuk memenuhi kebutuhan pengolahan data darurat.
3. Meninjau pelanggaran prosedur keamanan komputer dan mendiskusikan prosedur dengan pelanggar untuk memastikan pelanggaran tidak terulang kembali.
4. Memonitor penggunakan file data dan mengatur akses untuk melindungi informasi dalam file komputer.
5. Monitor laporan saat ini dari virus komputer untuk menentukan kapan untuk memperbarui sistem perlindungan virus.
6. Memofifikasi keamanan file komputer untuk memasukkan software baru, memperbaiki kesalahan, atau mengubah status akses individu.
7. Melakukan penilaian risiko dan melaksanakan tes pengolahan data sistem untuk memastikan fungsi pengolahan data kegiatan dan langkah-langkah keamanan.
8. Berunding dengan pengguna untuk membahas isu-isu seperti akses data komputer kebutuhan, pelanggaran keamanan, dan perubahan pemrograman.
9. Melatih pengguna dan meningkatkan kesadaran keamanan untuk memastikan keamanan sistem dan untuk meningkatkan efisiensi server dan jaringan.
10. Mengkoordinasikan pelaksanaan rencana sistem komputer dengan personil pendirian dan vendor luar.
Peranan
Sarjana Komputer di Masyarakat
1. Memberikan solusi efektif terhadap berbagai permasalahan
komputasi. Dengan meningkatnya penggunaan komputer di masyarakat, seorang
sarjana Teknik Informatika harus mampu memenuhi tuntutan-tuntutan untuk
meningkatkan kemampuan komputer dalam hal efektifitas, efisiensi, kecepatan,
ukuran, serta menawarkan alternatif teknik komputasi dalam bidang garap teknik informatika.
2. Memberikan solusi optimal penggunaan komputer dalam
berbagai aspek kehidupan bermasyarakat. Dengan semakin luasnya penggunaan
komputer, seorang sarjana Teknik Informatika harus mampu menerapkan cara-cara
baru penggunaan komputer, serta mengoptimalkan pemanfaatan komputer untuk
membantu kehidupan bermasyarakat adalah sebuah tantangan bagi lulusan teknik
informatika.
3. Dapat membuat perancangan dan pengimplementasian perangkat
lunak yang berguna dalam bermasyarakat.
Pembahasan
Sarjana computer dituntut untuk beretika dengan baik
sehingga mampu mengoptimalkan peran didalam masyarkat yang telah dikuasai dari
berbagai jenis profesi sarjana computer. Dan mengembangkan ilmu yang telah
diperoleh kedalam aspek bermasyarakat.
Dimana
etika profesi wajib dimiliki bagi setiap lulusan sarjana computer.
Kesimpulan
dan Saran
Dari artikel diatas dapat disimpulkan bahwa setiap sarjana
computer baik telah mempunyai pengalaman dalam bekerja maupun fresh graduate
agar memiliki etika dalam profesi mereka masing – masing. Bahkan dapat
mengimplementasikan ilmu yang telah didapat sehingga bermanfaat dalam hubungan
bermasyarakat. Sarjana computer harus bersungguh-sungguh selama proses
pembelajaran awal hingga akhir, dan bersikap profesionalitas dalam dunia kerja.
Ethics
By : Rizky Danar A
Etika
Profesi
(Rizky Danar Aprilianandha/1534010012)
Pengertian
Serta Fungsi Etika Dan Moral
Etika
berasal dari bahasa Yunani kuno yakni Ethos adalah ta etha artinya adat
kebiasaan.
Menurut Martin (1993), etika
didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or
reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan
semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam
kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan
seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code)
tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsipprinsip moral
yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk
menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common
sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi
dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat
dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial (profesi) itu
sendiri.
Selanjutnya, karena kelompok profesional
merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui
proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang
dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat
dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri.
Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat “built-in mechanism” berupa kode
etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta
kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk
penyimpangan maupun penyalah-gunaan kehlian (Wignjosoebroto, 1999).
Oleh karena itu dapatlah disimpulkan
bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat,
bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk
mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian
profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang
semual dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh
terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang
sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan
berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas
diberikan kepada para elite profesional ini.
James
J.Spillane SJ berpendapat bahwa etika atau ethics memperhatikan dan
mempertimbangkan tingkah laku manusia dalam pengambilan keputusan moral.
Dalam kamus besar bahasa
Indonesia :
(1)etika merupakan ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk
serta tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
(2)moral memiliki arti: a) ajaran tentang baik buruk yang
diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti,
asusila; b) kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat,
bergairah, berdisiplin, isi hati atau keadaan perasaan.
Moral merupakan landasan dan patokan
bertindak bagi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari ditengah-tengah kehidupan
sosial kemasyarakatan maupun dalam lingkungan keluarga dan yang terpenting
moral berada pada batin dan atau pikiran setiap insan sebagai fungsi kontrol
untuk penyeimbang bagi pikiran negatif yang akan direalisasikan.
Moral sebenarnya tidak dapat
lepas dari pengaruh sosial budaya, setempat yang diyakini kebenarannya. Moral
selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Hal tersebut akan
lebih mudah kita pahami manakala mendengar orang mengatakan perbuatannya tidak
bermoral. Perkataan tersebut mengandung makna bahwa perbuatan tersebut
dipandang buruk atau salah karena melanggar nilai-nilai dan norma-norma moral
yang berlaku dalam masyarakat.
Franz Magnis suseno membahas, ajaran
tentang moral adalah ajaran-ajaran, wejangan-wejangan, khotbah-khotbah,
patokan-patokan, kumpulan peraturan dan ketetapan entah lisan atau tertulis,
tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar ia menjadi manusia
yang baik. Ajaran moral bersumberkan kepada berbagai manusia dalam kedudukan
yang berwenang, seperti para bijak, antara lain para pemuka agama dan
masyarakat, tulisan-tulisan para bijak.
Sumaryono mengklasifikasikan moralitas
atas:
1.moralitas objektif
Moralitas perbuatan yang melihat perbuatan manusia
sebagaimana apa adanya. Jadi perbuatan itu mungkin baik atau buruk, mungkin
benar atau salah terlepas dari berbagai modifikasi kehendak bebas yang dimiliki
oleh setiap pelakunya. Contoh: membunuh merupakan perbuatan tidak baik.
2.moralitas subjektif
Moralitas perbuatan yang melihat perbuatan manusia tidak
sebagaimana adanya karena dipengaruhi oleh sejumlah faktor pelakunya, seperti
emosional,latar belakang, pengetahuan, dsbnya.
3.moralitas intrinsik
Moralitas perbuatan yang menentukan suatu perbuatan atas
benar atau salah, baik atau buruk berdasarkan hakikatnya terlepas tidak
bergantung dari pengaruh hukum positif, contohnya berilah kepada orang lain apa
yang menjadi haknya. Hal tersebut pada dasarnya sudah merupakan kewajiban.
Meskipun kemudian diatur dalam hukum positif, tidaklah memberikan akibat yang
signifikan.
4.moralitas ekstrinsik
Moralitas perbuatan yang menentukan suatu perbuatan benar
atau salah, baik atau buruk berdasarkan hakikatnya bergantung dari pengaruh
hukum positif. Hukum positif dijadikan patokan dalam menentukan kebolehan dan
larangan atas suatu perbuatan.
Lilana
memaparkan bahwa,dalam perkembangannya kajian etika, terdapat
banyakaliran-aliran didalamnya. Beberapa aliran penting dalam etika adalah
sebagai berikut:
1. etika naturalisme ialah aliran yang
beranggapan bahwa kebahagiaan manusia itu didapatkan dengan menurutkan
panggilan natura (fitrah) kejadian manusia sendiri;
2. etika hedonisme ialah aliran yang berpendapat bahwa
perbuatan susila itu adalah perbuatan yang menimbulkan hedone (kenikmatan dan
kelezatan);
3. etika utilitarianisme ialah aliran yang menilai baik dan
buruknya perbuatan manusia itu ditinjau dari kecil dan besarnya manfaatbagi
manusia (utility=manfaat);
4. etika idealisme ialah aliran yang berpendirian bahwa
perbuatan manusia janganlah terikat pada sebab musabab lahir, tetapi haruslah
berdasarkan pada prinsip kerohanian (idea) yang lebih tinggi;
5.etika vitalisme ialah aliran yang menilaibaik buruknya
perbuatan manusia itu sebagai ukuran ada tidak adanya daya hidup (vital) yang
maksimum mengendalikan perbuatan itu;
6. etika theologis ialah aliran yang berkeyakinan bahwa
ukuran baik dan buruknya perbuatan manusia itu dinilai dengan sesuai dan tidak
sesuainya perbuatan itu dengan perintah Tuhan (Theos=Tuhan).
Franz
Magnis Suseno mengemukakan pendapat tentang, etika berfungsi untuk membantu
manusia mencari orientasi secara kritis dalam berhadapan dengan moralitas yang
membingungkan. Etika adalah pemikiran sistematis dan yang dihasilkannya secara
langsung bukan kebaikan, melainkan suatu pengertian yang lebih mendasar dan kritis.
Pengertian ini perlu dicari dengan landasan pemikiran sebagai berikut:
1.kita hidup dalam masyarakat yang semakin pluralistik, juga
dalam bidang moral. Dalam keseharian kita banyak bertemu dan bergaul dengan
berbagai orang dan karakter yang serba berbeda dari suku yang beragam, daerah
asal yang bervariasi, agama berbeda, dan sebagainya. Kita ada ditengah-tengah
pandangan mengenai etika dan moral yang beraneka ragam bahkan tidak jarang
saling bertentangan sehingga kita bingung mengikuti moralitas yang mana. Untuk
menentukan pilihan itulah perlu refleksi kritis etika.
2.Kita hidup dalam masa transformasi masyarakat yang kian
lama menuju modernisasi. Meski masih belum dijumpai batasan baku tentang makna
modernisasi, konsep ini membawa perubahan besar dalam struktur kebutuhan dan
nilai masyarakat yang akibatnya menentang pandangan-pandangan moral
tradisional.
3.Proses perubahan sosial budaya dan moral ternyata tidak
jarang digunakan berbagai pihak untuk memancing di air keruh. Adanya pelbagai
ideologi yang ditawarkan sebagai penuntun hidup, masing-masing dengan ajarannya
sendiri tentang bagaimana manusia harus hidup. Etika dapat dijadikan tatanan
untuk mengkritisi secara objektif dan memberi penilaian agar tidak mudah
terpancing, tidak naif, atau ekstrem untuk cepat-cepat menolak hanya karena
masih relatif baru dan belum biasa.
4.Etika juga diperlukan oleh kaum agama yang disatu pihak
menemukan dasar kemantapan mereka dalam iman kepercayaan mereka, dilain pihak
sekaligus mau berpartisipasi tanpa takut-takut dan dengan tidak menutup diri
dalam semua dimensi kehidupan masyarakat yang sedang berubah itu
Refleksi
kritis etika tidak hanya untuk menentukan moralitas mana yang dipakai karena
terdapat norma yang bertentangan. Refleksi kritis etika merupakan alat untuk memecahkan
permasalahan moral, seperti perubaham moral yang diakibatkan oleh proses
transformasi menuju modernisasi yang menentang keberadaan pandangan moral
tradisional.
Etika yang
berkaitan dengan etika profesi merupakan etika yang senantiasa mengikuti perkembangan
modernisasi yang tak dapat dibendung, sehingga perlunya etika yang kritis untuk
mengatasi kendala yang ada. Tidak dapat dipungkiri penyandang profesi, pemuka
masyarakat/adat, filosof, hukum yang berfungsi sebagai salah satu faktor
penentu etika yang kritis.
Keadilan,
kepastian hukum, equality before the law merupakan harapan moral masyarakat
yang masih terus diperjuangkan.
Pengertian Profesi
Profesi
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang
berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian,
sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja
yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi.
Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan,
dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.
Kita tidak
hanya mengenal istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti
kedokteran, guru, militer, pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai
mencakup pula bidang seperti manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis,
sekretaris dan sebagainya. Sejalan dengan itu, menurut DE GEORGE, timbul
kebingungan mengenai pengertian profesi itu sendiri, sehubungan dengan istilah
profesi dan profesional. Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang
profesional tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi. Berikut
pengertian profesi dan profesional menurut DE GEORGE :
PROFESI,
adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan
nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. PROFESIONAL, adalah orang
yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu
dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah
seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan
terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang
lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau
untuk mengisi waktu luang. Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa
“PEKERJAAN / PROFESI” dan “PROFESIONAL” terdapat beberapa perbedaan :
PROFESI : -
Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus. - Dilaksanakan sebagai
suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu). - Dilaksanakan sebagai
sumber utama nafkah hidup. - Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang
mendalam.
PROFESIONAL
: - Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya. - Meluangkan seluruh
waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu. - Hidup dari situ. - Bangga akan
pekerjaannya.
Thomas Aquinas berpendapat, perwujudan
kerja mempunyai empat tujuan sebagai berikut:
1. dengan bekerja, orang dapat memenuhi apa yang menjadi
kebutuhan hidup sehari-harinya;
2. dengan adanya lapangan kerja, maka pengangguran dapat
dihapuskan/dicegah. Ini juga berarti bahwa dengan tidak adanya
pengangguran,maka kemungkinan timbulnya kejahatan dapat dihindari pula;
3. dengan surplus hasil kerjanya, manusia juga dapat berbuat
amal bagi sesamanya;
4. dengan kerja orang dapat mengontrol atau mengendalikan
gaya hidupnya.
Profesi
oleh berbagai ahli diartikan sebagai pekerjaan dengan keahlian khusus menuntut
pengetahuan tinggi, dengan berbagai pelatihan khusus.
Menurut
pendapat Brandels yang dikutip oleh A.Pattern Jr, dikutip dari Supriadi, untuk
dapat disebut sebagai profesi,pekerjaan itu sendiri harus mencerminkan adanya
dukungan yang berupa:
1. ciri-ciri pengetahuan (intellectual
character);
2. diabadikan untuk kepentingan orang
lain;
3. keberhasilan tersebut bukan didasarkan
pada keuntungan finansial;
4. keberhasilan tersebut antara lain
menentukan berbagai ketentuan yang merupakan kode etik, serta pula bertanggung
jawab dalam memajukan dan penyebaran profesi yang bersangkutan;
5. ditentukan adanya standar kualifikasi
profesi.
CIRI-CIRI PROFESI Secara umum ada
beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang
biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan
dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang
sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya
pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat,
artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah
kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan
suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan
masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan,
kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih
dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi
anggota dari suatu profesi.
Dengan melihat ciri-ciri umum profesi di
atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kaum profesional adalah orang-orang yang
memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas ratarata. Di satu pihak ada
tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu
kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat.
Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu standar
profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas
masyarakat yang semakin baik
.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI :
1. Tanggung jawab - Terhadap pelaksanaan
pekerjaan itu dan terhadap hasilnya. - Terhadap dampak dari profesi itu untuk
kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
2. Keadilan. Prinsip ini menuntut kita
untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
3. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar
setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan
profesinya.
SYARAT-SYARAT SUATU PROFESI : -
Melibatkan kegiatan intelektual. - Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang
khusus. - Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.
- Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan. - Menjanjikan karir
hidup dan keanggotaan yang permanen. - Mementingkan layanan di atas keuntungan
pribadi. - Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. -
Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
Kode Etik Profesi
Kode etik merupakan prinsip-prinsip yang
merupakan kesatuan moral yang melekat pada suatu profesi sesuai kesepakatan
organisasi profesi yang disusun sesara sistematis.
Kode etik dapat dikatakan
merupakan sekumpulan etika yang telah tersusun dalam bentuk peraturan
berdasarkan prinsip moral pada umumnya yang disesuaikan dan diterima sesuai
jiwa profesi guna mendukung ketentuan hukum yang berlaku demi kepentingan
profesi, pengguna jasa profesi, masyarakat/publik, bangsa dan negara.
Pengaturan etika disusun dalam
bentuk kode etik dipandang penting mengingat jumlah penyandang profesi makin
banyak sehingga membutuhkan ketentuan baku yang mampu mengendalikan serta
mengawasi kinerja profesi. Selain makin banyaknya penyandang profesi, juga
menghindari kesalahan profesi tanpa ada pertangungjawaban dengan mengotak-atik
kelemahan etika guna mengamankan penyandang profesi itu sendiri. Faktor lain
yang mendukung dibentuknya kode etik secara baku karena tuntutan masyarakat
yang makin kompleks dan kritis sehingga ada kepastian hukum tentang benar atau
tidaknya penyandang profesi dalam menjalankan tugasnya.
Penegakan terhadap pelaksanaan kode etik
secara konsekuen dilakukan oleh organisasi profesi sebagai pencetus lahirnya
kode etik. Keberadaan organisasi profesi dipandang penting untuk menjatuhkan
sanksi bagi pelanggar kode etik. Sanksi-sanksi diharapkan lebih efektif karena
telah dibahas diantara penyandang profesi, sehingga terdapat beban moral bagi
pelanggar yang secara psikis merasa dikucilkan dalam pergaulan profesi bahkan
akan menjadi lebih berarti manakala organisasi profesi telah diberikan
kewenangan oleh Undang-undang untuk memberikan Ijin praktek. Kewenangan
tersebut dapat mengakibatkan pencabutan
ijin praktek. Selain organisasi sebagai penegakan etika, juga merupakan wadah
bagi pengembangan profesi, sebagai tempat tukar menukar informasi, membahas dan
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan profesi, membela hak-hak
anggotanya.
Menurut E.Holloway dikutip
dari Shidarta, kode etik itu memberi petunjuk untuk hal-hal sebagai berikut:
1.hubungan antara klien dan penyandang profesi;
2.pengukuran dan standar evaluasi yang dipakai dalam profesi;
3.penelitian dan publikasi/penerbitan profesi;
4.konsultasi dan praktik pribadi;
5.tingkat kemampuan kompetensi yang umum;
6.administrasi personalia;
7.standar-standar untuk pelatihan.
Ditambahkan oleh Holloway, bahwa kode
etik (standar etika) tersebut mengandung beberapa tujuan sekaligus, yaitu
untuk:
1.menjelaskan dana menetapkan tanggung jawab kepada klien,
lembaga (institution), dan masyarakat pada umumnya;
2.membantu penyandang profesi dalam menentukan apa yang harus
mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etis dalam pekerjaannya;
3.membiarkan profesi menjaga reputasi (nama baik) dan fungsi
profesi dalam masyarakat melawan kelakuan buruk
dari anggota-anggota tertentu dari profesi itu;
4.mencerminkan pengharapan moral dari komunitas masyarakat
(atas pelayanan penyandang profesi itu kepada masyarakat);
5.merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atas
kejujuran dari penyandang profesi itu sendiri.
Kesimpulan
Kata etik (atau etika) berasal dari kata
ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.
Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh
individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
TUJUAN KODE ETIK PROFESI :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat
profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para
anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi
profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas
keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang
kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri.
Adapun fungsi dari kode etik profesi
adalah :
1. Memberikan pedoman bagi setiap
anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi
masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar
organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika
profesi sangatlah dibutuhkan dlam berbagai bidang